ALLAH SWT berfirman bermaksud :
“Wahai
hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian
serta semua daripada kalangan jin dan manusia berdiri di atas dataran yang
sama, lalu mereka semua memohon kepada-Ku, kemudian Aku penuhi setiap
permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi apa yang ada di sisi-Ku,
melainkan hanya seperti air melekat pada jarum jika dimasukkan ke dalam
lautan.”
(HR Muslim)
Hadis di atas menjelaskan kekayaan dimiliki ALLAH. Dia berasa
malu sekiranya Dia tidak memberi kepada seorang hamba yang menadahkan kedua
tangan lalu berdoa kepada-Nya. Sabda Nabi SAW:
“Sesungguhnya ALLAH AZZA WA
JALLA malu jika seorang hamba menadahkan kedua tangannya untuk meminta kebaikan
kepada-Nya, lalu ditolaknya dengan sia-sia.”
(sahih, HR Ahmad)
ALLAH Maha Mendengar doa hamba-hamba-Nya dan Dia selalu
menganjurkan agar setiap insan berdoa kepada-Nya. Firman-Nya, “....Dan Tuhan
kamu berfirman:
“Berdoalah kamu kepada-Ku nescaya Aku perkenan doa permohonan
kamu.”
(Surah Ghafir:60)
Doa boleh diterima dan ditolak. Syarat doa diterima dan
dikabulkan adalah dengan ikhlas memohon kepada-Nya dan mengikuti petunjuk
(sunnah) Nabi SAW. Petunjuk Nabi SAW dalam berdoa sangat mudah untuk
dipraktikkan.
Mulakan doa dengan pujian kepada nama-nama ALLAH
contohnya ar-Rahman, ar-Rahim. Atau dengan kata nama lain bertawassul dengan
nama-nama ALLAH. Kemudian selawat kepada Nabi SAW.
Kita juga mestilah berdoa dengan penuh keyakinan, bersungguh-sungguh dan
tidak leka. Berdasarkan kepada hadis riwayat at-Tirmidzi Nabi SAW bersabda:
“Berdoalah kepada ALLAH dalam keadaan engkau yakin doamu akan dikabulkan dan
ALLAH tidak menerima doa dari hati yang lalai.”
Nabi SAW mengingatkan kita tentang mengapa doa ditolak oleh
ALLAH:
“Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama dia
tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim dan
tidak tergesa-gesa.”
Seorang sahabat bertanya;
‘Ya Rasulullah, apakah dimaksud dengan
tergesa-gesa? Rasulullah SAW menjawab: ‘Tergesa-gesa adalah apabila orang yang
berdoa itu berkata; ‘Aku telah berdoa dan terus berdoa tetapi belum juga
dikabulkan’. Setelah itu, dia berasa putus asa dan berhenti berdoa.”
(HR
Muslim)
Bersangka baik kepada ALLAH itulah yang utama, ALLAH-lah
berkuasa mutlak memakbulkan doa dan Dia telah menetapkan beberapa syarat, namun
Dia juga tidak memungkiri janji setiap doa akan dikabulkan selagi mana menepati
syarat-syaratnya.
ALLAH memberi amaran kepada hamba-Nya agar tidak terjerumus
dalam kancah syirik dalam doa, firman-Nya:
“Dan janganlah engkau (wahai
Muhammad) menyembah (atau memohon) yang lain daripada ALLAH, yang tidak dapat
mendatangkan manfaat kepadamu dan juga tidak dapat mendatangkan mudarat
kepadamu. Oleh itu, sekiranya engkau mengerjakan yang demikian, maka pada saat
itu menjadilah engkau dari orang-orang yang berlaku zalim (terhadap diri
sendiri dengan perbuatan syirik itu).”
(Surah Yunus:106)
Sabda baginda SAW diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
“Doa
adalah ibadah,”
yang memberi pengertian bahawa doa khusus untuk ALLAH
semata-mata.
No comments:
Post a Comment